
![]() |
Kondisi jalan penghubung Desa Bukit Timur ke Desa Bonea Makmur rusak parah, tak diperbaiki pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. (Photo: Istimewa) |
Realitynews.web.id | SELAYAR – Warga Desa Buki Timur menunjukkan kekecewaannya terhadap pemerintah dengan menanam pohon pisang di tengah jalan penghubung antara Desa Buki Timur dan Desa Bonea Makmur, Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel. Aksi ini merupakan bentuk protes karena jalan yang menjadi akses utama ekonomi dan pertanian warga tersebut tak kunjung diperbaiki.
Andi Matta, perwakilan warga Buki Timur, mengungkapkan bahwa kondisi jalan semakin parah sejak dikeruk oleh pemerintah. Alih-alih diperbaiki, jalan tersebut justru dibiarkan begitu saja tanpa tindak lanjut yang jelas.
"Jalan ini tidak pernah mendapat perhatian pemerintah. Pernah dikeruk, katanya mau dikerja, tapi setelah itu dibiarkan begitu saja. Kami terus dijanjikan, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," kata Andi Matta, Kamis (13/2/2025).
Menurutnya, kerusakan jalan telah menyebabkan banyak kecelakaan, termasuk dirinya sendiri. Bahkan, guru-guru yang tinggal di bagian utara dan mengajar di Bonea Makmur serta Bonea Timur sering kesulitan melewati jalan tersebut.
"Sudah banyak yang kecelakaan di sini, termasuk saya. Guru-guru yang melewati jalan ini juga sering dibantu karena takut jatuh," ujarnya.
Andi Matta juga mengungkapkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah beberapa kali melakukan survei dan pengukuran di ruas jalan Buki Timur – Bonea Makmur. Bahkan, patok berwarna merah sempat dipasang, namun hingga kini tak ada tanda-tanda pengerjaan.
![]() |
Kepala Desa Buki Timur didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas meninju lokasi dan berkomunikasi dengan warga (Photo: Istimewa) |
"Kalau tidak salah, sudah empat kali orang PU datang mengukur. Tapi sampai sekarang jalannya tidak pernah dikerja. Saya sempat marah, tapi mereka bilang sebenarnya sudah ada anggaran, hanya saja titik pengerjaannya selalu dipindahkan," ungkapnya.
Karena tak kunjung diperbaiki, warga Dusun Siloka, Desa Bonea Makmur, dan warga Bajek, Dusun Bonto Buki, Desa Bonea Timur, akhirnya patungan membeli semen, pasir, dan timbunan untuk mengecor jalan secara swadaya. Namun, perbaikan ini tidak bertahan lama.
"Kami sudah cor, tapi cepat rusak karena tiap hari dilalui kendaraan. Saat musim hujan, air dari bukit mengalir langsung ke jalan karena tidak ada saluran drainase," jelasnya.
Aksi protes warga akhirnya dimediasi oleh Pemerintah Kecamatan Buki, Pemerintah Desa Buki Timur, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Mereka langsung mendatangi lokasi jalan yang ditanami pohon pisang dan berdialog dengan warga.
Kepala Desa Buki Timur, Nur Kamar menyatakan bahwa pihaknya telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan ini dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.
“Kami sudah meminta warga untuk mencabut pohon pisang yang ditanam. Persoalan ini akan kami tindak lanjuti dan laporkan ke pemerintah kabupaten, karena setiap tahun sudah kami usulkan dalam Musrenbang," tegas Nur Kamar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian dari pemerintah daerah mengenai realisasi perbaikan jalan yang menjadi keluhan utama warga. (Tim)