
![]() |
e-ICBT System (Electronic-Integrated Community-Based Tourism System) (Photo: Istimewa) |
Realitynews.web.id | MAROS – Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Vokasi, Program Studi Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata, resmi meluncurkan produk inovasi e-ICBT System (Electronic-Integrated Community-Based Tourism System). Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengembangan desa wisata berbasis teknologi di Kabupaten Maros. Bertempat di Kopi Karst & Eatery Dermaga 2 Rammang-Rammang, acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor pariwisata lokal. Jum'at (13/12/2024)
Sejumlah tamu undangan turut hadir untuk mendukung peluncuran tersebut, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Maros, Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, Kepala Desa Salenrang, pengelola Desa Botolempangan, pengelola Desa Tukamasea, POKDARWIS Hutan Batu Karst Rammang-Rammang, POKDARWIS Wisata Dolli Bungaeja, BUMDES Appakabaji Salenrang, serta BUMDES Karya Bersama Desa Tukamasea. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung inovasi berbasis teknologi untuk pengelolaan pariwisata.
Produk e-ICBT System adalah solusi digital yang dirancang untuk mengintegrasikan pengelolaan desa wisata berbasis komunitas. Sistem ini memiliki tiga fitur utama:
- Website Sistem Informasi Manajemen e-ICBTP latform digital yang memudahkan pengelolaan desa wisata secara efisien dan efektif.Aplikasi Travel Planner Desa Wisata.
- Aplikasi yang dapat diunduh melalui Google Play Store, memungkinkan wisatawan merencanakan perjalanan dengan mudah. Aplikasi ini dirancang khusus untuk wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
- Anjungan Informasi Wisata (Loket Informasi Wisata) Sarana interaktif yang ditempatkan di desa wisata untuk memberikan informasi langsung kepada wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Maros dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peluncuran ini.
“Dengan hadirnya e-ICBT System, desa wisata di Kabupaten Maros dapat dikelola lebih profesional sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Ke depannya, mari kita kelola inovasi dari tim Kedaireka Vokasi Unhas ini secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata Universitas Hasanuddin, Nur Lisani, M.Sc., juga menekankan pentingnya inovasi ini dalam pemberdayaan masyarakat.
“Kami berharap e-ICBT System dapat menjadi model keberlanjutan pariwisata yang dapat diterapkan di berbagai daerah,” jelasnya.
Acara peluncuran ini diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk penjelasan mendalam tentang fungsi dan manfaat masing-masing komponen e-ICBT System, femonstrasi penggunaan sistem oleh tim pengembang dari PT. Digital Desa Indonesia dan diskusi interaktif antara pengelola desa wisata dan masyarakat.
Peluncuran e-ICBT System menjadi bukti nyata komitmen Universitas Hasanuddin dalam memanfaatkan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat desa wisata. Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa wisata lain, tidak hanya di Kabupaten Maros tetapi juga di wilayah lain di Indonesia. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing pariwisata lokal dan menjadi inspirasi bagi daerah lain. (*)