
![]() |
Rumah kontrak korban lokasi peristiwa pembacokan (Photo: Tim/realitynews.web.id) |
Realitynews.web.id | SELAYAR – Seorang ibu rumah tangga inisial M (49) tewas seketika setelah diserang oleh pria bersenjata tajam kapak di rumah kontrakannya. Insiden tragis ini terjadi di Lorong depan RSUD KH Hayyung, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (21/11/2024) sekitar pukul 13.30 WITA.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Awak media dilokasi diketahui bahwa Pelaku inisial R (50), mendatangi rumah korban dengan membawa senjata tajam dan langsung menyerang Mirniati yang sedang mengupas biji asam di depan rumah. Akibat serangan brutal tersebut, korban mengalami empat luka bacokan di bagian belakang kepala serta beberapa luka lainnya di tubuh, yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat.
Setelah melakukan aksinya, pelaku meninggalkan korban yang bersimbah darah terkapar di lantai. Korban sempat dilarikan ke RSUD KH Hayyung menggunakan ambulans, tetapi sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Menurut penuturan Asriana, menantu korban mengatakan bahwa R (pelaku) tiba di Kota Benteng dari Pulau Bonerate pada Rabu, 20 November 2024, sekitar pukul 14.00 WITA. Ia langsung mendatangi rumah korban dan menyerahkan uang sebesar Rp500.000 dan meminta untuk disimpan. Meski awalnya menolak, korban akhirnya menerima uang tersebut karena desakan pelaku.
Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WITA, Rahim kembali untuk meminta Rp200.000 dari uang yang dititipkannya. Setelah menerima uang tersebut, pelaku pergi tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Keesokan harinya, Kamis siang sekitar pukul 13.30 WITA, R (Pelaku) datang kembali ke rumah korban, kali ini membawa sebilah parang. Tanpa memberikan peringatan, ia langsung menyerang korban, yang sedang berada di depan rumah. Serangan mendadak itu menyebabkan korban tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.
Polres Kepulauan Selayar telah mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini, motif di balik aksi brutal tersebut masih diselidiki.
Dugaan sementara mengarah pada gangguan kejiwaan sebagai pemicu tindakan pelaku. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. (Tim)