Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Inovasi atau Stagnasi? Tantangan Festival Taka Bonerate Dalam Menarik Wisatawan Mancanegara

Kamis, Oktober 10, 2024 | 01.15 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-09T17:15:34Z

 

Rangkaian kegiatan Festival Taka Bonerate 2024 (Photo: Istimewa) 

Realitynews.web.id, SELAYAR – Festival Taka Bonerate kembali digelar dengan serangkaian acara yang menarik. Namun, Nur Kamar Syam, seorang penggiat seni, mengungkapkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya tarik festival ini, terutama dalam upaya menarik wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara.

"Acara ini sangat luar biasa, dengan rangkaian kegiatan yang juga menarik. Namun, saya rasa masyarakat mungkin bertanya-tanya mengapa format acaranya tidak banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Nur Kamar Syam. Ia mengusulkan beberapa ide kreatif untuk menjadikan festival ini lebih dinamis dan menarik, seperti mengadakan lomba kreativitas dengan tema pariwisata serta karnaval budaya maritim yang melibatkan masyarakat dari berbagai suku di Selayar, seperti Jawa, Bugis, dan Buton.

"Karnaval budaya akan menjadi daya tarik tersendiri jika melibatkan semua lapisan masyarakat, terutama karena Selayar memiliki keberagaman budaya yang kaya," lanjutnya. Selain itu, ia juga menyarankan agar festival ini menyertakan pagelaran seni daerah seperti Batti-batti, Manca' atau Kontau, dan Dide, serta lomba desain booth di lokasi acara yang mengangkat tema modern atau alami.

Nur Kamar Syam juga merekomendasikan adanya lomba bahasa asing, lomba kuliner khas daerah, dan berbagai acara inovatif lainnya. "Saya berharap kita sepakat bahwa festival tahunan ini dapat menarik perhatian wisatawan, bukan hanya lokal, tetapi juga dari seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri. Namun, jika suguhan yang disajikan masih serupa dengan tahun lalu, mungkin daya tariknya akan berkurang," tambahnya.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan komunitas dan organisasi lokal untuk berpartisipasi, seperti menyediakan booth yang menarik di setiap acara. Selain itu, ia juga mencatat bahwa pelaksanaan beberapa acara yang bersamaan dapat membingungkan pengunjung dalam memilih acara yang ingin dihadiri.

"Di pusat kegiatan yang terletak di Pulau Jinato, sebaiknya konsepnya direncanakan dengan lebih matang untuk memberikan dampak positif, terutama bagi perekonomian masyarakat setempat selama dan setelah festival berlangsung, sehingga tidak ada keluhan yang muncul," tutupnya.

Dengan berbagai masukan ini, diharapkan Festival Taka Bonerate di masa mendatang dapat semakin meriah dan menjadikan Selayar sebagai destinasi wisata unggulan, tidak hanya di mata wisatawan lokal tetapi juga di kancah internasional. (*) 


×
Berita Terbaru Update