Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kapten Philips Bebas Setelah 19 Bulan Disandera KKB: Proses Negosiasi Berhasil

Minggu, September 22, 2024 | 00.58 WIB Last Updated 2024-09-21T17:08:36Z

 

TNI Polri berhasil melakukan negosiasi pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philips dengan Kondisi Sehat (Photo: Istimewa) 

Realitynews.web.id, Jakarta – Selama 19 bulan, Kapten Philips, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia akhirnya dibebaskan setelah melalui proses negosiasi yang panjang. Setelah masa penyanderaan tersebut, Kapten Philips dinyatakan sehat dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan, baik fisik maupun psikis, untuk memastikan pemulihannya.


Proses negosiasi untuk membebaskan Kapten Philips dan meredakan konflik melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, adat, dan agama, yang berperan penting dalam menjembatani dialog. Pemerintah dan aparat keamanan, yaitu Polri dan TNI, memilih pendekatan damai (soft approach) daripada tindakan militer agresif.


Berbeda dengan konflik sebelumnya yang sering direspon dengan pengerahan pasukan besar-besaran, kali ini negosiasi dilakukan secara persuasif. KKB yang dipimpin oleh Egi Harus Kukuya menunjukkan keterbukaan untuk berunding dengan kepolisian, TNI, dan pemerintah Indonesia. Tujuan negosiasi ini bukan hanya membebaskan Kapten Philips, tetapi juga mencari solusi jangka panjang untuk menciptakan kedamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.


Kapten Philips kini berada di Jakarta dan dalam kondisi sehat setelah beberapa bulan disandera. Ia menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan kesejahteraannya pasca pengalaman traumatis.


Pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips saat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Papua (Photo: Istimewa) 

Pendekatan damai yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi yang baik dapat menghasilkan solusi tanpa kekerasan. Keberhasilan pembebasan Kapten Philips memberikan harapan bagi penyelesaian konflik yang lebih luas di wilayah terdampak, serta menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam mengatasi tantangan keamanan nasional.


Pemerintah berharap keberhasilan ini dapat mengembalikan suasana damai bagi masyarakat. Selain itu, solusi jangka panjang diharapkan mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang sebelumnya terdampak konflik.


Dalam konferensi pers pukul 22.36 WIB, di Jakarta, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa Kapten Philips telah bertemu dengan keluarganya, termasuk Bapak Kevin, dan proses penyerahan berlangsung lancar. 


Hadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi pembebasan, termasuk TNI, Polri, tokoh masyarakat, adat, dan pemuka agama, serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras bersama. Kita patut bersyukur bahwa Kapten Philips kini telah diserahkan kepada duta besar, sehingga tanggung jawab telah berpindah tangan," ungkap Menkopolhukam. Sabtu (21/09/2024). 


Hadi menegaskan bahwa pihak KKB tidak mengajukan tuntutan khusus, dan pendekatan persuasif di Papua akan terus dilakukan, termasuk pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. TNI dan Polri akan terus memantau perkembangan dan memastikan kondisi Kapten Philips tetap sehat. "Demikian yang bisa saya sampaikan. Terima kasih," tutupnya. (AR) 


×
Berita Terbaru Update