Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Misteri Perempuan Linglung di Terminal Bus Bonea: Fakta Mengejutkan Terungkap

Sabtu, Agustus 03, 2024 | 12.52 WIB Last Updated 2024-08-03T04:52:36Z

 

Perempuan "H" telihat duduk diamankan oleh warga Dusun Maharayya Desa Buki (Photo: Ist) 

Realitynews.web.id – Seorang sopir travel, Kutra, menemukan seorang perempuan muda yang sedang berjalan terhuyung-huyung sekitar pukul 04.00 WITA di area Terminal Bus Bonea, Kelurahan Benteng Utara, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (03/08/2024).


Perempuan tersebut kemudian diketahui berinisial H, berusia 21 tahun. Ia terlihat berjalan dengan linglung sebelum dihentikan oleh Kutra yang curiga dan prihatin dengan kondisinya.


Perempuan (21) itu mengaku kepada Kutra bahwa dirinya sedang berusaha kabur dari rumah. Pengakuan ini membuka tabir kelam di balik pelariannya. Asal usulnya pun segera terungkap, dia merupakan warga Dusun Ujung Loe, Desa Binanga Sombaiya, Kecamatan Bontosikuyu.


Keterangan lain juga diungkapkan oleh Kepala Dusun Ujung Loe dan warga lainnya. Ternyata, perempuan “H” melarikan diri karena selalu mendapat kekerasan fisik dari suaminya. Lebih mengejutkan lagi, suami “H” saat ini menjalani proses hukum di Polres Kepulauan Selayar atas kasus pemerkosaan terhadap seorang siswi SMP di Tabang, Kelurahan Putabangung, Kecamatan Bontoharu.


Dalam kondisinya yang terguncang, perempuan berinisial “H” (21) ini juga diketahui telah melakukan pesta minuman keras jenis Ballo atau Tuak di wilayah Benteng sebelum ditemukan. Saat ini, dirinya telah diamankan di rumah Kepala Dusun Maharaya, Desa Buki, Kecamatan Bontomanai.


Namun, misteri tidak berhenti di situ. Koordinasi lebih lanjut dengan Kepala Dusun Ujung Loe dan orang tua “H” mengungkapkan bahwa perempuan tersebut diduga mengalami gangguan jiwa. Keadaan ini membuat orang tuanya mendesak agar anaknya segera dijemput di rumah Kepala Dusun Maharaya.


“Kehidupan “H” ini penuh dengan ketakutan dan rasa malu yang mendalam. Tekanan sosial yang dialaminya semakin parah, terutama setelah suaminya terseret dalam kasus hukum. Dia tidak hanya terasing dari masyarakat, tetapi juga dari dirinya sendiri, tenggelam dalam rasa malu yang tak kunjung usai,” ungkap Sertu Lamardin, seorang personil TNI Kodim 1415 Selayar.


Babinsa Desa Binanga Sombayya, Sertu Lamardin pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menghakimi H. Sebaliknya, ia meminta masyarakat memberikan dukungan moral serta membantu pemulihan kondisi psikologisnya. Di balik segala penderitaan yang dialami oleh “H”, ada harapan bahwa dengan dukungan dan bantuan dari lingkungan sekitarnya, dia bisa pulih dari trauma yang menghantuinya dan kembali menjalani hidup dengan lebih baik.


Kejadian ini menambah daftar panjang kisah kelam di Kepulauan Selayar, mengingatkan kita betapa pentingnya peran masyarakat dan pihak berwenang dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan warganya. (AR)


×
Berita Terbaru Update