Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

GSMS: Upaya Pemajuan Kebudayaan Melalui Pendidikan Seni di Selayar

Sabtu, Agustus 10, 2024 | 17.57 WIB Last Updated 2024-08-10T09:57:00Z

 

Andi Astaf Seniman lokal Kabupaten Kepulauan Selayar (Photo: Istimewa)

Realitynews.web.id, Selayar – Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) mungkin masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun, sejak diperkenalkan pada tahun 2017, program ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun dan terus berlanjut hingga saat ini.


GSMS merupakan inisiatif yang dirancang untuk membantu sekolah-sekolah yang menghadapi keterbatasan dalam menghadirkan guru seni budaya. Program ini menyasar satuan pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan sederajat, yang selama ini kesulitan mendapatkan guru seni yang kompeten.


Pentingnya GSMS bagi Pendidikan Seni Budaya


Andi Astaf, seorang seniman lokal dari Selayar, mengungkapkan bahwa GSMS sangat bermanfaat dalam mengenalkan dan mengembangkan potensi seni budaya di kalangan generasi muda. "Program ini tidak hanya memupuk minat terhadap seni budaya lokal, tetapi juga diharapkan dapat melahirkan seniman-seniman unggul di masa depan," ujar Andi Astaf dalam keterangannya pada Jum'at (09/08/2024).


Menurutnya, GSMS adalah bagian dari upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mewujudkan visi Pemajuan Kebudayaan, yang salah satunya bertujuan membangun karakter bangsa melalui seni.


Festival budaya dan Seni Kabupaten Kepulauan Selayar (Photo: Istimewa) 

Peran Seniman dalam Program GSMS


Program GSMS dijalankan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Andi Astaf adalah salah satu dari 23 seniman yang berhasil lolos seleksi program ini pada tahun 2024 dan ditugaskan di Kabupaten Kepulauan Selayar.


"Kami yang terpilih berasal dari berbagai daerah di luar Selayar dan bahkan luar Provinsi Sulawesi Selatan. Kami kemudian ditempatkan sebagai guru seni budaya di berbagai sekolah, khususnya melalui kegiatan ekstrakurikuler," jelasnya.


Andi Astaf sendiri mengajar siswa kelas 2 dan 3 di UPT SMPN Benteng Utara No. 04 Kepulauan Selayar dengan jadwal tiga kali seminggu pada sore hari. Para seniman yang ditugaskan melalui program ini memiliki kompetensi minimal di salah satu bidang seni, seperti tari, musik/seni suara, teater, seni rupa, seni media, atau sastra.


Mereka tidak hanya memberikan pelajaran seni, tetapi juga mengenalkan Objek Pemajuan Kebudayaan kepada siswa, serta mendampingi mereka dalam pementasan atau pameran seni sebagai bagian dari proses pembelajaran.


Harapan untuk Keberlanjutan Program GSMS


Sebagai seorang seniman musik tradisional dan tari kontemporer lokal Selayar, Andi Astaf berharap program GSMS ini dapat terus berlanjut dan berkesinambungan. "Program ini sangat penting sebagai upaya pelestarian budaya di bidang seni musik, seni rupa, seni tari, dan seni lainnya di Kabupaten Kepulauan Selayar," tambahnya.


Menurut informasi dari laman resmi GSMS (gsmsppk.kemdikbud.go.id), program ini merupakan upaya komprehensif pemerintah untuk melibatkan sekolah dan masyarakat dalam menyaring pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis moral generasi muda. Selain itu, GSMS juga bertujuan untuk memicu dan mengembangkan kapasitas seni budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.


Sasaran utama dari program ini mencakup Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, seniman, sekolah, siswa, dan masyarakat.


Penulis: Andi Rusman

×
Berita Terbaru Update