Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Aplikasi Sirekap KPU Dapat Sentimen Negatif dari Pengguna X Twitter

Kamis, Februari 22, 2024 | 04.19 WIB Last Updated 2024-02-21T20:19:13Z

Tampilan aplikasi Sirekap KPU (photo: Ist) 

Realitynews.web.id – Pemilihan umum yang dianggap sebagai ajang demokrasi untuk menentukan arah masa depan Indonesia. Namun menuai kritikan yang ditujukan kepada penyelenggaranya terutama penggunaan aplikasi sistem informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dalam penyajian serta memproses hasil pemilu secara cepat. 


Dalam penyelenggaraan pemilu, Sirekap yang diharapkan mampu membawa kecepatan dan akurasi, memperkuat integritas proses demokratis. Tetapi mengalami serangkaian kontroversi dan ketidakpuasan masyarakat muncul terkait performa aplikasi tersebut, menciptakan wacana yang menantang mengenai transparansi, keamanan data, dan kepercayaan publik terhadap hasil Pemilu. 


Terpantau melalui platform X (Twitter) telah dijadikan wadah oleh masyarakat untuk menyebarkan bukti-bukti dan berbagai temuan terkait kerumitan aplikasi Sirekap, menambah kompleksitas isu yang melibatkan teknologi dalam pemilu 2024.


Tersebar banyak bukti di platform X itu menampakkan pola kritis atas kinerja aplikasi Sirekap, terekam para pengguna secara aktif membagikan kejanggalan yang ditemukan dalam proses pemilu. 


Situasi demokrasi saat ini penuh dengan tantangan, ketidaksesuaian data itulah menjadi sorotan utama yang kemungkinan akan merongrong kepercayaan publik terhadap integritas hasil pemilu.


Respons terhadap bukti-bukti ini di X (Twitter) menciptakan suatu momentum khusus, memperlihatkan bahwa masyarakat bukan hanya mengkritik kinerja Aplikasi, tetapi juga siap berbagi informasi serta mendiskusikan isu tersebut secara terang-terangan. 


Hal itu melahirkan perdebatan di X (Twitter) menjadi vital dalam membentuk sebuah narasi seputar ketidaksesuaian data pada aplikasi Sirekap, sehingga menciptakan tekanan tambahan terhadap pihak berwenang untuk memberikan klarifikasi yang diperlukan.


Sebagaimana yang ditulis Ismail Fahmi sebagai pendiri Drone Emprit pada unggahan di Twitter pribadinya pada Jumat (16/2/2024) lalu, menyampaikan bahwa percakapan tentang Sirekap mulai naik drastis sekali pada malam hari pasca pencoblosan 14 Februari 2024. Saat data sudah siap untuk di-upload ke KPU menggunakan Sirekap, sentimen negatif langsung tinggi. 


Analisis sentimen yang dilakukan oleh lembaga analisis media sosial Drone Emprit, terhadap data Twitter mengenai aplikasi Sirekap dalam pemilu 2024 menciptakan gambaran yang mencolok mengenai pandangan masyarakat.


Lembaga analisis media sosial Drone Emprit telah melakukan analisis sentimen terhadap data X (Twitter) tentang aplikasi Sirekap dalam pemilu 2024 menunjukkan gambaran pandangan masyarakat yang mencolok. 


Dari data diagram diatas menunjukkan 84,7% dari tweet mencerminkan sentimen negatif, terdapat kecenderungan kuat dari pengguna Twitter untuk mengekspresikan ketidakpuasan serta keprihatinan terhadap kinerja aplikasi Sirekap KPU. 


Bagian warna hijau menggambarkan persentase yang sangat rendah hanya 6,7% sentimen positif, hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh aplikasi Sirekap dalam mendapatkan dukungan positif dari masyarakat.


Sementara itu pada bagian warna biru tua terlihat persentase sentimen netral berda disangka 8,6%. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mungkin masih bersikap waspada atau belum menilai aplikasi Sirekap sepenuhnya dalam konteks pemilu 2024.


Dari semua data sentimen tersebut menciptakan gambaran yang kompleks sehingga memperoleh pemahaman yang dalam terhadap harapan, kekhawatiran, dan ekspektasi masyarakat terkait keterlibatan teknologi dalam proses demokratisasi.


Sebagai suatu isu yang mencerminkan kepercayaan dan integritas demokrasi, respons terhadap sentimen ini sebagai kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat pada pemilu dan aplikasi Sirekap.




Penulis: Brilliant Ayang IswendaE
ditor: Andi Rusman


×
Berita Terbaru Update